About Me

header ads

Trisna Djuwaeli: Mathla’ul Anwar untuk Semua Generasi

 

Pandeglang, 21 September 2024: Trisna Ningsih Yuliati, putri pendiri Provinsi Banten dan Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten HM Irsjad Djuwaeli, menyampaikan bahwa Mathla’ul Anwar bukan hanya untuk keturunan para pendirinya, tetapi untuk semua pihak. Pernyataan ini disampaikan di Kampus UNMA Banten, Saketi, Pandeglang, pada Sabtu (21/09).

"Butuh rasa tanggung jawab yang besar terhadap lembaga ini. Mathla’ul Anwar bukan hanya warisan pribadi, melainkan sebuah amanah yang harus dijaga dan dikembangkan bersama," jelas Trisna. "Lembaga pendidikan ini adalah simbol harapan dan perjuangan, juga tanggung jawab kita semua untuk melestarikannya."

Ucapan tersebut disampaikan sebelum penyerahan aset atas nama almarhum HM Irsjad Djuwaeli kepada Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA). Aset ini seluas sekitar 10 hektare yang telah diberdayakan sebagai lokasi perkuliahan UNMA Banten selama 20 tahun.

Penyerahan aset tersebut menjadi bagian dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kampus terbesar di Pandeglang, Banten. "Mari kita bergandeng tangan demi menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak cucu kita," tambah Trisna.

Sebelum itu, Rektor UNMA Banten, Syibli Syarjaya, mengisahkan sejarah pendirian kampus ini pada Muktamar ke-13 Mathla’ul Anwar di Menes, Banten, 12-15 Juli 1985. "Di bawah kepemimpinan Pak Burhani dan Pak Irsjad Djuwaeli, diamanatkan untuk mendirikan perguruan tinggi," kata Syarjaya.

Syibli Syarjaya juga menjelaskan tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam pendirian Sekolah Tinggi Syariah Mathla’ul Anwar (STISMA) hingga menjadi UNMA Banten. Ia memperlihatkan prasasti dengan nama-nama Dewan Pendiri UNMA Banten di depan Gedung Rektorat. 

"Semua catatan sejarah ini membuktikan bahwa HM Irsjad Djuwaeli memiliki peran penting, sejak muktamar hingga wafatnya," tambah Syarjaya.