Termasuk bagi Dayat, seorang office boy lingkungan Kantor MUI Pusat.
"Bapak (Irsyad Djuwaeli) itu seorang yang sangat baik. Selama ama beliau, Bapak tak pernah membedakan," ujar Dayat di depan pelataran MUI tempatnya bekerja, Kamis(27/01/2022)
"Beliau itu paling suka teh panas tawar, kadang dikasi gula jawa tapi dari air yang direbus langsung sampai mendidih, teh celupnya merek yang itu tuh, waktu nuang air panas ke teh, takaran warnanya jangan terlalu merah, langsung teh celupnya diangkat gak pake gula," kenang Dayat.
Dayat juga menyebutkan irsyad Djuwaeli merupakan sosok Kiyai yang murah senyum dan selalu menyapanya setiap berpapasan.
"Saya merasa sangat dihargai, saat naik ke atas ruangannya biasanya papasan di lift, Bapak itu sebut nama saya sambil tanya, apa kabar? dan saat itu saya tuh ngerasa sangat dihargai sebagai karyawan," tambah Dayat.
Sepeninggal Irsyad, tak banyak tokoh besar yang merangkul orang lain hingga lapisan paling bawah. Itu sebabnya sosoknya cukup dirindukan. Sikap dan sifat baik almarhum menjadi teladan bagi karyawan dan staf kantor, khususnya orang disekitarnya.
(rbr)